Ada apa dengan Negriku?

Ada apa dengan negriku? pertanyaan itulah yang selalu ada dibenakku.
Kalau kita ingat-ingat dulu kita berjaya..kita sering disebut macan asia..tapi kenyataannya sekarang..sepertinya tidak ada negara yang menghargai kita. Bahkan Malaysia yang kita anggap saudara telah banyak menggoreskan luka. Apakah kita separah itu?
Masalah tak hanya datang dari luar negeri, di dalam negeripun sepertinya lebih parah lagi. KORUPSI..kata itu yang akhir-akhir ini sering muncul saat saya menonton berita atau membaca surat kabar..persis seperti tikus, korupsi semakin sulit di basmi. Dimana ada uang disitu pasti ada maen mata antar pejabat terkait..bahkan, meskipun terdengar basi, kita masuk jajaran 10 besar. Jangan senang dulu, peringkat yang kelihatannya bagus tersebut adalah posisi kita di dalam daftar negara terkorup. Memang sangat memalukan. Yang akhir-akhir ini banyak dibicarakan adalah suami pedangdut kristina yang tertangkap basah sedang melakukan transaksi penyuapan bersama salah seorang pejabat. Selain sangat memalukan, sepertinya tidak ada hal yang lebih berguna untuk dilakukan. Apakah mental semua pejabat kita memang seperti itu? ata
u mungkin tidak bermental?
Lain cerita dengan keadaan ekonomi kita (terutama pangan). Sebagai negara agraris sudah sepantasnya kita bisa paling tidak memenuhi kebutuhan sendiri. Akan tetapi nyatanya kita masih menggantungkan perut kita pada impor yang tentunya harga belinya sedikit lebih mahal. Sekali lagi rakyat kita menjerit..mereka yang ekon
ominya sudah 'elite' (ekonomi sulit) semakin elite lagi.

Kalau bisa diibaratkan..sekarang ibu pertiwi sedang berusaha mencapai puncak kejayaan. Akan tetapi belum sampai setengahnya, beliau terjatuh. Setiap kali beliau berusaha bangun selalu saja banyak kerikil yang menghambat langkahnya.

Aku hanya ingin menyampaikan pesan bahwa tak selamanya yang dibawah tetap dibawah suatu saat nanti ia akan bangkit dan mencapai kejayaannya. Jadikanlah hambatan-hambatan dalam hidupmu sebagai pelajaran dan latihan sebagai bekal nanti mengarungi kehidupan

kontribusimu dalam pembangunan sangat diharapkan. Paling tidak dengan memberi komentar...

by Dave.id