JUJUR ANCUR??? (Potret Memalukan Pendidikan di Bumi Pertiwi)

Cat's Contemplate


Jaman sekarang adalah jaman edan. Yen ora edan ora kelumanan.

Jujur ancur.

Tentu Anda pernah mendengar jargon semacam ini sebelumnya.
Sebuah jargon super sinis yang menggambarkan betapa susahnya
untuk mendapatkan kejujuran di jaman serba edan ini.
Tapi apakah Anda masih berpikir jujur itu ancur setelah membaca
cuplikan berita di bawah ini?

CUPLIKAN BERITA
Selasa, 02 Juni 2009 13:02 KB News
Jakarta, Sebanyak 33 SMA se-Indonesia 100 persen siswanya tidak lulus
ujian nasional (UN). Diduga ada pihak-pihak yang membocorkan
jawaban soal yang membuat peserta tidak lulus unas.

"Mayoritas peserta menjawab salah dengan pilihan sama sehingga terjadi
penyimpangan," ujar Ketua Badan Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP)
Mungin Eddy Wibowo, Selasa (2/6/2009). BSNP merupakan lembaga independen
yang menyelenggarakan unas. BSNP diangkat oleh Diknas dan bertanggung jawab
kepada Mendiknas.
Menurut Mungin, laporan adanya kebocoran jawaban didapatkannya

dari laporan pengawas perguruan tinggi, inspektorat jenderal Departemen

Pendidikan Nasional (Depdiknas), dan pihak kepolisian. Meski demikian
BSNP tidak langsung percaya atas laporan tersebut.

"BSNP tidak langsung percaya tapi melihat kembali dari pola jawaban

peserta ujian mereka menjawab salah dengan pilihan sama ," jelasnya.

(Sumber:33 SMA 100% Siswanya Tidak Lulus UN Karena Bocoran Jawaban Salah
. http:kilasberita.com/asd/dtc, dikutip dengan sedikit lebih ringkas.)

Memalukan. Sungguh-sungguh sangat memalukan. Sumber-sumber dari surat
kabar pun menyatakan sekolah favorit pun menjadi korban kunci jawaban palsu ini.
Bukankah ini hal yang sangat mengherankan. Sekolah yang mendapat embel-embel
favorit lazimnya adalah sekolah yang berisi anak-anak berprestasi cemerlang dalam hal
akademis. Namun, ketika dihadapkan dengan UAN pun murid-muridnya
tetap saja mencontek. Lebih konyolnya lagi, jawaban yang dicontek malah justru 

menjerumuskan mereka.

Kalau saja mereka lebih yakin terhadap kemampuan mereka sendiri,
tentu hal memalukan ini tak mungkin terjadi. Namun yang lebih penting
dari itu semua, seharusnya kalangan pendidikan pun mulai berintrospeksi.
Inikah kemajuan kualitas pendidikan yang mereka harapkan?
Melahirkan generasi calon koruptor. Masih SMA saja sudah berani nyontek,
bagaimana kalau nanti dia menjadi pejabat?

UAN memang perlu sebagai salah satu alat pengukur kompetensi siswa,
tapi sayangnya interpretasinya akhirnya jadi melenceng. UAN dianggap dewa,
jika hasil UAN jeblok...wah tidak saja sang siswa menjadi malu, nama baik
sekolah dan dinas pendidikan setempat pun turut dipertaruhkan.
Akibatnya ilmu diajarkan di sekolah tak lebih hanya sekedar teori hapalan belaka.
Tak peduli siswa benar-benar mengerti terhadap materi yang diajarkan, apakah
mereka bisa mengamalkanilmunya atau tidak, pokoknya nilai 100 di atas kertas
menandakan bahwa proses belajar telah berhasil. Padahal, siswa tak bisa bertahan
hidup di dunia nyata hanya dengan berbekal nilai A di rapor.

Mirisnya banyak guru menutup mata terhadap fenomena ini. Bahkan dalam beberapa
kasus, justru kepala sekolah yang mencuri kunci jawaban untuk murid-muridnya.
Mengapa kalangan pendidik seperti mereka sampai bisa berbuat sejauh itu?
Mungkin Anda harus menyelidiki lebih lanjut bagaimana track-record guru-guru
seperti itu saat masih menjadi siswa atau mahasiswa, saat masih menjalani
pendidikan keguruan. Besar kemungkinan saat masih menjadi siswa pun mereka
juga rela mencontek untuk mendapatkan IP 3 koma. Dan mental seperti itulah
yang mereka wariskan kepada peserta didik mereka mereka di masa depan.

Jadi jangan heran jika korupsi tetap menjadi lingkaran setan
di negara ini, tak peduli betapa kerasnya masyarakat terutama
para mahasiswa meneriakkan anti-korupsi. Tanya dulu kepada
mereka yang berteriak seperti itu, "Emang kamu pas ujian dulu gak pernah 

nyontek?"
 

Nb: Guru kencing berdiri, murid kencing ber....(isilah titik-titik di samping ini)
Penulis tidak berusaha munafik dengan mengatakan dirinya dulu

sama sekali tidak pernah mencontek. Dulu emang pernah, tapi sekarang

sudah tobat. Dan semoga bisa tetap istiqomah...






3 comments:

  1. yah memang pendidikan Indonesia lebih mengutamakan hardskill, mau gimana lagi, makanya saya pribadi mendukung program "pilih smk, lebih baik" (walaupun saya bukan lulusan smk >.<)

    ReplyDelete
  2. Mgm Casino | Dr.MD
    Mgm Casino is a full-service online gaming and gaming 시흥 출장샵 venue located just 당진 출장샵 outside Las Vegas, Nevada. 포천 출장샵 There is a new live 아산 출장안마 casino in the property  Rating: 4.8 목포 출장샵 · ‎7,876 reviews

    ReplyDelete

Your comment here

 

The other network

Visitors