Perjuangan Yang Sesungguhnya Baru Dimulai [Dirgahayu 66th Indonesia]

Meskipun akhir-akhir ini saya sedang demam K-Pop, bukan berarti saya melupakan identitas saya sebagai bangsa Indonesia. Darah yang mengalir dalam tubuh saya masih berwarna Merah, dan gigi yang biasa saya pakai untuk makan juga masih berwarna Putih. Kalau kata guru PPKn SD saya dulu, “Selama kita masih bisa bernafas, nafas kita hanya untuk bangsa Indonesia.”


Tepat hari ini, tanggal 17 Agustus 2011, bangsa Indonesia merayakan kemerdekaannya yang ke 66. Bukan berarti karena sudah merdeka kita lalu bisa tenang-tenang saja dan beranggapan bahwa tidak akan ada perjuangan di masa kini. Justru, pada masa sekarang ini, para generasi muda harus berjuang untuk mempertahankan ideology para generasi pendahulu untuk menjadikan Negara Indonesia sebagai Negara yang Berdaulat, baik di dalam maupun di luar negeri. Berdaulat di sini, bisa diartikan sebagai pengakuan. Lalu kenapa juga harus berdaulat di dalam negeri? Bukankah sebagai bangsa Indonesia, otomatis semua warga Indonesia mengakui Republik Indonesia?


Kalau saya boleh mengutip sedikit ucapan Bung Karno (Presiden Soekarno),
"Perjuangan kami sangatlah mudah karena melawan bangsa asing, tapi perjuangan penerus kami akan sangat sulit karena melawan bangsa sendiri.”


Kenapa seperti itu? Pada masa penjajahan dulu, musuh sudah sangat jelas, yaitu Belanda. Hal ini membuat usaha untuk memperjuangkan kemerdekaan semakin mudah karena musuh ada di depan mata, dan para pejuang menyadarinya. Namun, pada masa modern ini, kita tidak tahu apa/siapa yang akan merusak persatuan bangsa Indonesia. Mungkin kita tahu apa yang akan merusaknya, tapi kita tidak tahu oleh siapa.


Seperti yang akhir-akhir ini marak di beritakan, munculnya kelompok-kelompok separatisme yang ingin memisahkan diri dari Indonesia sangatlah meresahkan. Sebut saja NII, RMS, dan lain-lain. Tujuan gerakan semacam ini sudah sangat jelas, mereka ingin mendirikan negara yang sesuai dengan ideology mereka masing-masing. Caranya? Ada banyak cara. Yang paling perlu diwaspadai adalah perekrutan anggota baru. Jangan sampai kita terjebak pada ceramah-ceramah orang yang secara implicit mempengaruhi kita untuk mendukung perjuangan mereka. Karena kita tidak pernah tahu, siapa-siapa saja orang yang berada di sekitar kita yang berafiliasi dengan kelompok seperti ini yang mungkin menjadikan kita sebagai target, ada baiknya kita mulai membentuk usaha pertahanan diri untuk mencegah diri kita masuk ke dalam kelompok-kelompok tersebut. Caranya? Dengan mulai mencintai Negara kita. Mungkin dengan sering-sering ikut upacara bendera dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Eits, tunggu dulu. Mungkin beberapa dari kita tidak sadar, bahwa lagu Indonesia Raya mengandung lirik yang (menurut saya) dapat membuka mata kita akan sulitnya mendapatkan kemerdekaan ini, bahkan mengajarkan kita untuk mencintai Indonesia. Dalam lagu Indonesia Raya, terdapat lirik “Tanahku, Negeriku yang kucinta.” Selain itu, saat upacar bendera, kita diwajibkan untuk berdiri selama satu jam untuk turut merasakan penderitaan para pejuang. Ingat beliau-beliau (pejuang) harus bertempur selama ratusan tahun untuk dapat mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia, masak kita yang hanya harus berdiri selama satu jam saja tidak mau. Juga, saat kita hormat pada bendera, bukan berarti kita menjadikan bendera itu sebagai berhala karena kita menghormati benda mati. Bendera Merah-Putih hanyalah symbol dari perjuangan itu sendiri. Karena kita tidak bisa mengucapkan terima kasih secara langsung pada para pahlawan dan memberikan penghormatan kita pada mereka, maka dipilihlah bendera merah-Putih sebagai symbol untuk memberikan ucapan terima kasih akan kemerdekaan yang telah mereka perjuangan atas izin Tuhan Yang Maha Esa tentunya.


Semoga dengan bertambahnya usia, bangsa Indonesia dapat menjadi bangsa yang lebih disegani oleh bangsa lain dan dapat mewujudkan tujuannya untuk menjadikan rakyatnya makmur dan damai. Semoga Tuhan memberikan hikmat-Nya kepada para pemimpin mulai dari Presiden hingga Kelurahan untuk menjalankan fungsi sebuah Negara yang lebih mementingkan kepentingan rakyatnya dari pada kepentingan pribadi. Amien.


Dirgahayu Republik Indonesia ke 66. Merdeka!!!!


by @debeesen (twitter)

8 comments:

  1. Merdeka!!!!

    Gabung dan Saling Silaturahmi Antar Komunitas Bloger Tapal Kuda. Klik Disini

    ReplyDelete
  2. Thanks infonya bro...

    MERDEKA!!!!

    ReplyDelete
  3. artikelnya sipp! kunjungi blog gue juga gan ~ AKATSUKI BLOG ~

    ReplyDelete
  4. Sip...bro, langsung meluncur ke sana

    ReplyDelete
  5. Gigimu putih Oom? Bukannya Kuning ya? hihihihi

    ReplyDelete
  6. dulu putih, skrg udah nggak...hahaha...
    ngelamak! gw kepret lu!

    ReplyDelete
  7. Peace Oom hehehe...eh, dirimu masih di Malang atau udah balik ke tanah air? Waaa...blog apresiasi sastra-ku dilink...makasih Oom (berkaca-kaca). Walau gigimu kuning, hatimu seputih mutiara hiks

    ReplyDelete
  8. bayar ya...
    jarang-jarang aku baik hati kayak gini.

    aku udah di Banyuwangi, ngapain tanya?
    kalo butuh aja tanya... :(

    ReplyDelete

Your comment here

 

The other network

Visitors