KPOP: FANS vs ANTIFANS

THE EXTREME POINT OF LOVE AND HATE.

Tak bisa disangkal kebudayaan Korea telah benar-benar menyebar ke seluruh penjuru dunia. Kini dunia hiburan televisi tidak muluk-muluk dikuasai oleh Hollywood, yang sebelumnya slalu merajai industri hiburan. Dengan berkembangnya Internet, perkembangan kebudayaan Korea, yang dikenal dengan sebutan Hallyu (Korean Wave), turut bertumbuh menjadi kebudayaan Asia. Dari mulai anak-anak hingga nenek-nenek, semua ikut terkena dampak K-Wave. Salah satu K-Wave yang disoroti adalah perkembangan K-Pop yang sangat pesat melanda dunia. Dengan menonjolkan setiap konsep yang unik serta pemilihan materi lagu yang tidak biasa, K-Pop perlahan  namun pasti telah merebut hati setiap penikmat indutri hiburan. Industri K-Pop masa kini dikuasai oleh para Idol yang sebagian besar adalah girlband ataupun boyband. Diantara nama-nama besar yang menjadi sorotan adalah Super Junior, Girls' Generation, TVXQ, Wonder Girls, Big Bang, 2NE1, Rain, dan masih banyak lagi.


Setiap artis memiliki group fans yang siap untuk mendukung artis favoritnya, begitu juga yang terjadi dala K-Pop. Bahkan di Korea sana lebih lengkap lagi, tidak hanya Fans, tapi juga Antifans. Jika para Fans sangat menjunjung tinggi para idolanya, sang Antifans ini bertindak sebagai pembenci artis tersebut. Cara para fans K-Pop ini dalam mencintai idolanya juga sangat unik. Mereka rela menunggu berjam-jam untuk melihat penampilan artis favoritnya di atas panggung setiap hari. Bahkan, mereka rela menghabiskan berjuta-juta untuk membeli album dan souvenir asli dari para artis. Reaksi mereka juga terbilang sangat possessif, yang menurut saya sudah sangat berlebihan. Pertama kali menjadi bagian dari K-Pop, hal pertama yang tidak saya sukai adalah tentang over possesif terhadap group favorit mereka. Ada beberapa teman saya yang sangat menyukai group tertentu, dan akan sangat marah jika anggota group favorit mereka tersebut terlibat rumor percintaan dengan artis lain. Mereka beranggapan bahwa artis favorit mereka itu terlalu baik untuk menjalin cinta dengan artis tersebut, yang menurut saya sangat tidak masuk akal. Bagaimana jika ternyata artis favorit mereka itulah yang telah memulai rumor. Apakah artis favorit ereka itu masih mereka anggap innocent? Kenapa harus menyalahkan hingga mencela artis tersebut yang belum tentu bersalah. Sangat kekanak-kanakan memang. Tapi itulah K-Pop. Para fans selalu beranggapan bahwa artis favorit mereka adalah Angel yang tak berdosa dan yang berseberangan berarti Devil. maka dari itu, mereka rela mati-matian membela artis favorit mereka meskipun tahu mereka bersalah. Bahkan sering terjadi perang antar fansclub karena hal sepele tersebut.


Antifans bahkan lebih ekstrim lagi. Tujuan mereka adalah untuk membubarkan group yang tidak mereka sukai. Mereka akan terus memantau setiap penampilan artis tersebut dan mencoba mencari setiap kesalahan kecil untuk menjadi bukti bahwa artis tersebut tidak layak untuk diidolakan. Pada perkembangannya, para antifans kini memiliki perkumpulan sendiri dan telah membuat situs tersendiri untuk mengumpulkan pengikut yang mempunyai visi dan misi yang sama. Yang lebih lucu lagi, para antifans ini lebih update dari pada para fans. Karena berusaha mencari kesalahan artis yang tidak mereka suka, para antis telah mengembangkan kemapuan layaknya kucing yang mampu melihat sesuatu meskipun dalam kondisi gelap. Hal paling ekstrim yang dilakukan oleh para Antis adalah mencoba membunuh artis yang tidak mereka suka. Pernah ada seorang anggota group pria yang hampir terbunuh karena diracun oleh anti fans. Gila kan?


Fans dan Antifans bagaikan dua buah kutub yang tak bisa disatukan. Jika kita  berusaha memperdebatkan argumen kedua kubu, maka hasilnya akan terjadi bentrok. Sangat sulit menyatukan dua kubu yang berseberangan dan masing-masing merasa benar. Kita hanya bisa membiarkan hal in ebagai proses alami kehidupan.

by @debeesen


0 comments:

Post a Comment

Your comment here

 

The other network

Visitors